top of page
syafaaura00

Hal yang Harus Dihindari Ketika Negosiasi Gaji Saat Interview


negosiasi gaji

Ketika mencari pekerjaan, tahap negosiasi gaji selalu menjadi momen yang menegangkan dan penting dalam proses interview. Bagi banyak orang, menentukan gaji yang tepat bisa menjadi tantangan tersendiri. Terkadang, kekhawatiran untuk mengungkapkan harapan gaji dapat membuat beberapa orang merasa tidak nyaman dan bahkan menghindari topik tersebut sepenuhnya.

Namun, memahami proses negosiasi gaji dengan baik adalah langkah penting dalam mendapatkan kompensasi yang adil dan sesuai dengan nilai serta keterampilan Anda. Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa hal yang harus dihindari ketika Anda berada dalam tahap negosiasi gaji saat interview kerja.

Rekomendasi Aplikasi Absensi Terbaik Bulan Ini : Aplikasi Absensi Android by Kantor Kita


Hindari Hal ini Saat Negosiasi Gaji

Negosiasi gaji saat interview merupakan momen penting dalam proses penerimaan kerja. Sebagai calon karyawan, Anda ingin mendapatkan kompensasi yang sesuai dengan nilai dan pengalaman yang Anda bawa ke meja.

Namun, ada beberapa hal yang harus dihindari saat melakukan negosiasi gaji agar Anda dapat mencapai hasil yang diharapkan dan memberikan kesan positif kepada calon pemberi kerja. Berikut adalah beberapa hal yang harus dihindari ketika melakukan negosiasi gaji saat interview.

1. Mengungkapkan Gaji Saat Ini Secara Terlalu Cepat

Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan pelamar adalah mengungkapkan gaji saat ini terlalu cepat dalam proses interview. Jika pewawancara bertanya tentang gaji saat ini, sebaiknya hindari memberikan angka yang pasti. Berbicaralah secara diplomatik dan berfokuslah pada ekspektasi gaji untuk peran yang sedang Anda lamar.

2. Mengabaikan Riset Gaji

Sebelum Anda datang ke tahap negosiasi, penting untuk melakukan riset tentang kisaran gaji untuk posisi yang Anda lamar di industri dan wilayah geografis tertentu. Mengabaikan riset gaji bisa menyebabkan Anda meminta gaji yang tidak realistis atau lebih rendah dari yang seharusnya Anda dapatkan.

3. Mengutip Gaji Bersih

Saat negosiasi gaji, hindari mengutip gaji bersih (take-home pay) sebagai dasar argumen Anda. Pewawancara lebih cenderung berfokus pada gaji kotor (sebelum potongan pajak dan potongan lainnya) ketika menentukan kompensasi Anda. Lebih baik fokus pada kisaran gaji yang relevan berdasarkan penelitian Anda.

4. Menyebutkan Kebutuhan Keuangan Pribadi

Mengungkapkan kebutuhan keuangan pribadi sebagai alasan utama mengapa Anda membutuhkan gaji tertentu bisa menurunkan kemungkinan Anda untuk mendapatkan tawaran yang lebih baik. Fokuslah pada nilai yang bisa Anda tambahkan ke perusahaan dan kontribusi Anda terhadap pertumbuhan mereka.

5. Mengabaikan Paket Kompensasi Lainnya

Jangan hanya terpaku pada angka gaji. Pertimbangkan pula paket kompensasi lainnya, seperti tunjangan kesehatan, asuransi, cuti, bonus, dan kesempatan untuk naik pangkat. Kadang-kadang, nilai tambah ini dapat menjadi faktor penentu yang lebih penting daripada sekadar gaji.

6. Menunjukkan Ketidakpercayaan Diri

Sikap dan bahasa tubuh yang menunjukkan ketidakpercayaan diri dapat memberikan kesan negatif kepada pewawancara. Jaga postur tubuh, pandangan mata, dan nada bicara agar mencerminkan rasa percaya diri dan profesionalisme.

7. Terlalu Agresif atau Tidak Fleksibel

Menegosiasikan gaji adalah keterampilan yang cerdas dan beradab. Terlalu agresif atau tidak fleksibel dalam permintaan Anda bisa membuat perusahaan berpikir dua kali untuk merekrut Anda. Bersikaplah kooperatif dan fleksibel dalam bernegosiasi.

8. Berbicara Terlalu Banyak

Ketika sedang dalam tahap negosiasi, berbicara terlalu banyak bisa berisiko. Berbicaralah secara efektif, dan pastikan Anda mendengarkan apa yang disampaikan oleh pewawancara. Ketahui kapan saatnya untuk berbicara dan kapan saatnya untuk mendengarkan.

9. Mengancam untuk Menerima Tawaran Lain

Mengancam untuk menerima tawaran dari perusahaan lain hanya untuk mendapatkan penawaran yang lebih baik adalah taktik yang berisiko. Jika perusahaan tersebut menganggap Anda tidak sepenuhnya tertarik dengan posisi tersebut, mereka mungkin akan mencari kandidat lain.

10. Menyebutkan Gaji Sebelum Recruiter Melakukannya

Usahakan untuk tidak menyebutkan angka gaji terlebih dahulu. Biarkan pewawancara membuka diskusi tentang gaji. Jika Anda harus menyebutkan gaji, mintalah agar perusahaan memberikan kisaran gaji yang mereka tawarkan untuk posisi tersebut.


Aplikasi Absensi iOS by Kantor Kita : Pilihan Terbaik untuk Anda


Kesimpulan

Negosiasi gaji adalah bagian penting dari proses interview. Ketika melakukannya, hindari kesalahan-kesalahan di atas agar Anda dapat mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dan adil. Berikan fokus pada nilai dan kontribusi yang bisa Anda berikan kepada perusahaan, lakukan riset gaji dengan baik, dan jangan takut untuk bernegosiasi secara efektif. Ingatlah bahwa tujuan dari negosiasi ini adalah untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dan menciptakan hubungan kerja yang positif dengan perusahaan yang Anda lamar.


Jika Anda sedang mencari aplikasi absensi mobile yang dapat menyederhanakan proses absensi karyawan, kami merekomendasikan aplikasi absensi dari Kantor Kita. Aplikasi absensi karyawan ini tersedia dalam versi Android dan dapat diunduh melalui Play Store pada perangkat masing-masing karyawan. Kantor Kita dikenal juga sebagai aplikasi absensi wajah karena menggunakan sistem absensi berbasis selfie dengan fitur face detection. Menggantikan metode absensi manual dengan aplikasi absensi online akan membuat proses absensi karyawan menjadi lebih praktis dan efisien


Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page